Monday, February 2, 2009

HAKIKAT SEJARAH

Hakikat sejarah meliputi

  1. Sesungguhnya realitas sejarah adalah peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lalu, baik peristiwa alamiah, insaniah, dan ilahiah, sejarah dalam arti luas kesemestaan.
  2. sejarah merupakan kisah tentang peristiwa yang benar-berna terjadi pada waktu yang lalu, merupakan refleksi dari ingatan, kenangan (memory), pengalaman manusia dan catatan atau rekamana tentang peristiwa yang benar-benar terjadi pada waktu yang lalu.
  3. sejarah sejarah merupakan ilmu tentang kisah mengenai peristiwa yang benar-benra terjadi pada waktu yang lalu berupa susunan pengetahuan (a body of knowledge) sebagai rekonstruksi gambaran peristiwa masa lalu secara kritis/analitis dan imajinatif berdasarkan bukti-bukti peninggalan masa lau (data, tulisan, dan rekamana) serta tafsiran dan pandangan sejarawan. dengan kata lain sejarah sebagai ilmu merupakan kritik terhadap sumber sejarah dan interpretasinya.Isu pokok/masalah pokok sejarah adalah adalah kesenjangan waktu (time gap), karen peristiwa yang sudah terjadi pada waktu yang lalu tidak mungkin diobservasi, tak mungkin berulang atau diulangi kembali. Yang mungkin masih ada ialah sisa-sisa peninggalan dari eristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu.
  4. Secara ilmiah bahwa hakikat sejarah adalah kelangsungan dan perubahan (continuity and change) yang terjadi atau berlangsung dalam dimensi waktu (temporal), ruan (spasial), yang berkaitan dengan manusia, baik sebagai objek maupun subjek yang tercermin dalam pola perilaku, tindakan dan prestasi dalam lingkungan huidupnya seirama dengan proses rangkaian kausalitas dan dikelompokan dalam topik/tema kehidupan.
  5. Secara filosofis sejarah pada hakekatnya adalah kelangsungan dan perubahan (a process of continuity and change). Kelangsungan dalam dimensi waktu dan perubahan dalam dimensi peristiwa. akan tetapi esensi dari haakikat sejarah adalah perubahan.
Jika esensi sejarah itu adalahperubahan, pertanyaan yang muncul ialah apa saja yang mengalami perubahan?
alam semesta danseisinya, termasuk manusia beseta segeanp aspek kehidupannya senantiasa berubah. sesungguhnya alam semesta itu dari tak ada menjadi ada, terus berubah dan akhirnya akan sirna. Demikian ppula manusia, hewa dan tumbuh-tumbuhan dari yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. ada yang umbuh dan berkembang secara berkelanjutan, tetapi ada juga yang tumbuh dan layu sebelum berkembang. Hakikat sejarah menggambarkan adanya gerak proses yang kontinu, a continue process (Car 1957)

Memang menurut teori dan filsafat sejarah bahwa sejarahitu merupakan suatu pertumbuhan, perkembangan, suatu evolusi (B. Croce) yang mengemukakan bahwa peristiwa-peristiwa masa lalu sejarah memberikan gambataran tentang urut-urutannya atau succession (Xenopol) atau duree (Bergson). Baik succession maupun duree menggambarkan adanya gerak evolusi berkelanjutan.

Dalam hal ini Alexandru D. Xenopol, sejarawan Rumania dalam La theorie de l'historie" (1908) membedakan antara peristiwa berulang dan peristiwa berurutan. Peristiwa berulang dipelajari oleh ilmu-ilmu kealaman sedangkan peristiwa berurutan merupakan objek kajian sejarah. PendPt ubu dikembangkan oleh Rickert dan Windelband yang mengidentikkan ilmu sejarah denganmu-ilmu ruhaniah (humaniora0 dan mengkontraskannya dengan ilmu fisika. Sejarah mengambil yang unik sebagai objek studi serta makna dari jalinan segala peristiwa.

Peristiwa sejarah yang dimaksud ilmu sejarah adalah peristiwa yang terjadi dalam dimensi waktu (time) yang lalu dan ruang (space)

Permasalahan Filsafat Sejarah

Permasalahan dalam filsafat sejarah sangatlah luas dan banyak ragamnya. Namun diantara permasalahan tersebut pada dasarnya dapatlah kita rumuskan dalam tujuh permasalahan pokok secara substansial, esensial, dan komprehensif yang meliputi:
  1. Apakah hakikat sejarah itu?
  2. Apakah atau siapakah sumber utama (causa prima) penggerak sejarah itu?
  3. Bagamiana sifat gerak sejarah itu?
  4. Kemanakah arah dan tujuan gerak sejarah itu?
  5. Bagaimankah peran manusia dalam sejarah?
  6. Apakah nilai, fungsi atau kegunaa sejarah bagi manusia?
  7. Apakah makna sejarah bagi manusia?
Penjelasan dari permasalahan sejarah tersebut bisa Anda lihat di postingan selanjutnya.

Sunday, February 1, 2009

FILSAFAT SEJARAH

Istilah sejarah selalu terkait dengan konsepnya sebagai:
  1. Peristiwa: Kenyataan tentang kejadian yang benar-benar terjadi pad waktu yang telahlalu;
  2. Kisah: Cerita tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yag lalu;
  3. Ilmu: Susuna pengetahuan tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu dengan menggunakan metode ilmiah.
Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri seperti ilmu pada umumnya, maupun kekhasan (keunikannya), yakni syarat-syarat:
  1. adanya ojek yang diteliti atau dikaji
  2. metode ilmiah yang digunakannya
  3. pokok permasalahan
Oleh karena itu, ilmu pada umumnya dan ilmu sejarah khususnya objek kajiannya dibatasi oleh ruang dan waktu serta cakupan yang terbatas atau spesifik. Perbedaan pokok antara pengetahuan dan ilmu ialah bahwa ilmu memiliki ciri-ciri sistematis, kritis, objektif, koheren, valid, akurat, memiliki generalisasi dan dapat melakukan prediksi yang mendekati ketepatan.

Pengetahuan merupakan hasil pemikiran asosiatif yang menjalin suatu pikiran dengan kenyataan atau dengan pikiran lain berdasarkan pengalaman yang berulang-ulang tanpa pemahaman kausalitas hakiki dan universal. Sedangkan ilmu merupakan pemikiran asosiatif yang memahami kausalitas, hakiki, dan universal sebagai hasil dari akumulasi pengetahuan dengan melakukan prosedur sistematis dan metode tertentu.

Kebenaran ilmu bertumpu pada ratio dan empiri yang dapat ditangkap oleh indera manusa dengan sandaran kriteria kebenaran menurut teori korespondensi, koherensi dan pragmatis, maupun pendekatan school of thout (aliran pemikiran) atau mazhab ilmiah tertentu. Dalam sejarah pengetahuan dan perkembangannya, dahulu filsafat merupakan induk ilmu, tetapi dengan upaya penelitian, eksperimen dan observasi, selanjutnya ilmu memisahkan diri dari filsafat bahkan beberapa kebenaran yang diyakini leh filsafat dibantah oleh ilmu. Dewasa ini filsafat masih tetap diperlukan karena apabila ilmu telah buntu memecahkan masalah kebenaran yang dihadapi maka filsafat maju. "menembus batas" mencari solusi secara bijaksana.

Kapan manusia akan berpikir secara filosofis. Kalau ada kesenjangan daam kehidupan, ilmu terbentur dalam mencari pemecahan masalah kehidupan manusia dan keadaan yang mempengaruhinya. Manusia tidak puas mengetahui kebenaran ilmiah dari sudut pandang ilmu saja. manusia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi ilmu-ilmu yang lain, ingin tahu kebenaran ilmu itu menurut kaidah moral serta kaitan ilmu dengan agama, yakni kebenaran yang hakiki.

Filsafat sejarah merupakan salah satu cabang filsfat umum yang mengkaji hakikat sejarah. Manusia dengan akal dan kalbunya berpikir dan merenungkan secara kritis analitis, sistematis, fundamental, universal, integral dan radikal untuk mencari dan menemukan berbagai peristiwa sejarah yang terjadi pada waktu yang lalu. Dengan perkataan lain filsafat sejarah mengkaji sejarah (sebagai peristiwa, kisah, dan ilmu) dalam perspektif filsafat baik dalam dimensi ontologis, epistimologis, maupun aksiologis.

Istilah Filsafat sejarah mula-mula digunakan oleh Voltaire dalam bukuya La Philosophie de I'histoire (1765) sebagai sejarah kritis ata ilmiah.

Ada tiga macam filsafat sejarah, yaitu:
  1. Filsafat sejarah spekulatif, yang berupaya mencari (1) pola-pola dalam proses sejarah, (2) mekanisme perubahan, dan (3) arah dan tujuna proses sejarah. Filsafat sejarah ini merupkan proses, gerak atau arus sejarah faktual dalam keseluruhannya, berupay a untuk menemukan struktur dasar, sistem, pola umum, atau hukum-hukum kausalitas terjadinya peristiwa sejarah sebagai realitas objektif yang terjadi pada waktu yang lalu maupun makna yang terkandung di dalamnya.
  2. Filsafat sejarah kritis (analitis, sejarah teoritis), melakukan refleksi kritis tentang penulisan sejarah agar dapat diterima sebagai kebenaran yang shahih. Seperti halnya filsafat ilmu,filsafat sejarah kritis membahas tema-tema yang berhubungan dengan pemahaman sejarah (verstehen), eksplanasi sejarah (historical explanation, dan bjektivitas sejarah. di sini tampak dominan perubahan tentang hermeuneutika sebagai pendekatan interpretatif dalam pengetahuan budaya yang dikaitkan dengan pendekatan dskriptif fenomenologis.
  3. Filsafat sejarah pragmatis, yang memusatkan perhatian pada alasan praktis mengenai pengkajian masa lampau. filsafat sejaah ini merupakan tradisi lama sejak jaman romantisme sampai abad ke-18 hingga sekarang. ada semacam kesepakatan luas tentang teori contoh dari sejarah yang pernah dikembangkan leh para ahli retorika Yunani seperti Socrates. Menurut tradisi atau aliran ini sejarah adalah penting dan berguna, karena manusia dapat belajar dari contoh-contoh pengalaman masa lalu. sejarah merupakan semacam pelajaran moral atau "pengajaran filsafat melalui contoh". kita dapat baca ungkapan Cicero yang berbunyi Historia Magistra Vitae (sejarah merupakan guru kehidupan) atau experience is the best teacher (pengalaman merupakan guru yang terbaik).







Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger